Senin, 28 Januari 2013

aNtEnAtal Care

   PENGAWASAN ANTENATAL
Asuhan Antenatal (Antenatal care) meliputi pengawasan masa kehamilan, untuk mendapat informasi mengenai kesehatan umum ibu, menegakan secara dini penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan,menegakkan secara dini kompukasi kehamilan dan menetapkan resiko  kehamilan (Resiko tinggi, resiko keragukan dan resiko rendah). Asuhan antennal juga untuk menyiapkan persalinan menuju kelahiran bayi yang baik (well Born Baby) dan kesehatan ibu baik (well heathy mother) mempersiapkan pemeliharaan bayi dan lataksi, memfasilitasi pulihnya kesehatan ibu yang optimal pada saat akhir kala nifas.
Setiap wanita hamil menghadapi komplikasi yang bias mengancam jiwanya. Oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode internal, pada setiap kali kunjungan anternal tersebut, perlu didapatkan informasi yang penting.
@ Frekuensi pemeriksaan kehamilan (ANC)
    1.Trimester I    : Minimal 1X kunjungan.
    2.Trimester II  : Minimal 1X Kunjungan.
    3.Trimester III : Minimal 2X kunjungan.

@ Kunjungan Trimester I (antara 0-12 minggu)
- Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
 hamil
- Mendeteksi masalah dan menanganinya.
- Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum anemi  kekurangan zat besi,  penggunaan praktik yang merugikan
- Memakai persiapan kelahiran bayidan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi
- Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat)
@Kunjungan trimester II (antara 14-28 minggu)
- Semua seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenahi preeklamsia (Tanya ibu tentang gejala-gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema)
@Kunjunga trimester III prtama (antara 28-36 minggu)
-   Semua seperti diatas, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
      @Kunjungan trimester III kedua (setelah minggu 36)
-       Ditambah deteksi lebih dari bayiyang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di RS.
      Untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan. Sehubungan dengan hal-hal diatas, petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang baik dengan langkah-langkah sbb.
- Sapa ibu (dan juga keluarganya) dan membuatnya merasa nyaman.
- Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti
 apa apa yang diceritakan ibu.
- Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya.
- Melakukan pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan aramnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai
   apakah  kehamilannya normal
 - Membantu ibu dan keluarga, untuk mempersiapkan kehamilan
   dan kemungkinan keadaan darurat.

·         Bekerjasama dengan ibu, keluarga, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat bersalin serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan.\
·        Bekerja sama dengan ibu keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika terjadi kompulkasi tersebut:
- Mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk   mencapai tempat tersebut.
       - Mempersiapkan donor darah
       - Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan
         pertama tidak ada di tempat.
       - Memberikan konseling.
·         Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari, mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup (menu seimbang).
·         Latihan: senam normal tak berlebihan, istirahat jika lelah.
·         {Perubahan fisiologi: bertambah berat badan, perubahan pada payudara, tingkat tenaga yang bias menurun, mual selama triwulan pertama, rasa panas atau varises, hubungan suami istri boleh dilakukan selama kehamilan (dianjurkan memakai kondom).
·         Menasehati ibu untuk mencari pertolongan jika ia mendapati tanda- tanda bahaya sebagai berikut:
- Janin tidak bergerak seperti biasa
- Pendarahan pervaginam.
- Sakit kepala lebih dari biasanya.
- Gangguan penglihatan.
- Pembengkakak pada wajah dan tangan.
- Nyeri abdomen.
- Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman.
·         Mengidentifikasi siapa yang dapat membantu bidan selama persalinan.
- Menjaga kebersihan terutama, lipatan kulit (ketiak, buah dada,
 daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dan dikeringkan.            
 
- Menjelaskan cara merawat payudara terutama pada ibu yang
  Mempunyai putting susu bermasalah.
- Membersihkan zat besi
- Menjadwalkan kunjungan berikutnya.
- Mendokumentasikan kunjungan tersebut.








Minggu, 27 Januari 2013

Jumat, 18 Januari 2013

PDCA


Pengertian PDCA

PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Indonesia:Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do, Study, Act") untuk lebih menggambarkan rekomendasinya.
Pengertian
Plan (Rencanakan)
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.
Do (Kerjakan)
Implementasi proses.
Check (Cek)
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya.
Act (Tindak lanjuti)
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya.






Sumber : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


PengErtian Masa Nifas


Pengertian
1.masa nifas adalah pulih kembali,mulai dari partus selesai sampai alat-alat kandungan kembali sebelum hamil ,lamanya 6-8 minggu
2.masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta danberakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berlangsung kira-kira 6 minggu.

Periode masa nifas 
masa nifas ini dibagi dalam 3 periodeantara lain :
1. purperium dini
kepulihan di mana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan
2. purperium intermedial
kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yanmg lamanya 6-8 minggu
3. remote puerperium
waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila ibu hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi
Perubahan fisiologis masa nifas 
1.Involusi
involusi uterius adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan atau uterius dan jalan lahir setelah bayi lahir hingga mencapai keadaan sebelum hamil.proses involusi terjadi karena adanya proses autolisis aktifitas otot-otot dan iskhemia dimana protein dindig rahim di pecah,diaborsi dan kemudian dibuang melalui urine.
2.Lokhea
Lokhea adalah sekret luka yang berasal dari luka dalam rahim terutama luka plasenta dan keluar melalui fagina .Lokhea di bedakan sesuai tingkat penyembuhan luka yaitu:
a.LokheaRubra
Lokhea ini berwarna merah segar seperti darah haid karena banyak mengandung darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban ,sel-sel decidua,vernix caseosa,lanugo meconium.pengeluarannya segera setelah persalinan sampai 2hari post partum jumlah makin sedikit.

b.lokhea sanguinolenta
Lokhea ini berwarna merah kuning berisi darah dan lendir karena pengaruh plasma darah,penggeluarannya pada hari ke 3-7 hari post partum
c.Lokhea serosa
Lekhea ini berwarnah kuning kecoklatan atau serum,pengeluarnnya pada hari 7-14 post Partum.
d Lokhea Alba
berupacairan putih kekuningan pengeluran Setelah 2 minggu hari port partum kadang-kadang
Bila lokhea tetap berwarna merah setelah2 minggu post partum kemungkinantertinggal sisa plasenta atau selaput amnion.
3.Laktasi 
laktasi adalah proses pembentukan dan pengeluaran ASI.fisiologi laktasi itu sendiri adalah pada saat persalinan hormone estrogen dan progesteronmenurun sedangkan prolaktin meningkat.hisapan bayi pada putting susu memacu atau merangsang kelenjar hipofise anterior untuk mempruduksi atau melepaskan proklatin sehingga terjadi sekreksi ASI
Hal-hal yang mempengaruhi pembentukan dan pengeluarkan ASI
-Faktor antomi payudara
-Faktor fisilogis nutrisi ibu
-Faktor istirahat
-Faktor isapan bayi
-Obat-obatan
-Psikologi
4. Masalah-masalah pada masa nifas
-Suhu badan
-Rasa nyeri
-urine
-Darah
-penurunan berat badan
-Defekasi
5. Kebutuhan masa nifas
a.fisik
Istirahat,makanan bergizi,udara segar,lingkungan yang bersih
b. psikologi
Distres waktu persalinan segera di stabilkan dengan sikap badan atau keluarga yang menunjukan simpati,mengakui,menghargai,sebagai mana adanya.
c.Social
-Menemani ibu bila kelihatan kesepian
-Ikut menyayangi anaknya
-menangapi bila memperhatikan kebahagiaan
-Menghibur bila terlihat sedih
d.Psikososial
1.Phase taking in atau tahap tergantungan
Terjadi pada hari 1-2 post partum,perhatian ibu terhadap kebutuhan dirinya,pasif dan tergantung.Ibu tidak menginginkan kontak dengan bayinya bukan berarti tidak memperhatikan.Dalam phase ini yang diperlukan ibu adalah informasi tentang bayinya,bukan cara merawat bayi.
2. Phase Taking Hold
Phase ini berlangsung sampai kira-kira 10 hari.Ibu berusaha mandiri dan berinisiatif,perhatian terhadap dirinya mengatasi tubuhnya,misalnya kelancaran miksi dan defikasi,melakukan aktefitas duduk,jalan,belajar tentang perawatan diri dan bayinya,timbul kurang percaya diri sehingga mudah mengatakan tidak mampu melakukan perawatan.Pada saat ini sangat dibutuhkan sistem pendukung terutama bagi bagi ibu muda atau primipara karena pada phase ini seiring dengan terjadinya post partum blues.
3. Fase letting Go atau saling ketergantungan
dimulai sekarang minggu ke 5-6 pasca kelahiran.Tubuh ibu telah sembuh,secara fisik ibu mampun menerima tanggung jawab normaldan tidak lagi menerima peran sakit.Kegiatan seksualnya telah dilakukan kembali