Rabu, 17 Oktober 2012

PERDARAHAN HAMIL TUA
A.PLASENTA PREVIA
Definisi
Plasentaprevia ialah plasenta yang letaknya abnormal,
yaitu pads segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi se-
bagian atau seluruh ostium uteri intemum.
Faktor Predisposisi
1.Multiparitas dan umur lanjut (> 35 tahun)
60 Cermin Dania Kedokteran, Edisi Khusus No. 80, 1992
2.Defek vaskularisasi desicua oleh peradangan dan atrofi
3.Cacat/jaringan parut pads endometrium oleh bekas-bekas
pembedahan (SC, kuret, dan lain-lain)
4.Khorion leve persistens
5.Korpus luteum bereaksi terlambat
6.Konsepsi dan nidasi terlambat
7.Plasenta besar pads hamil ganda dan eritropblastosis atau
hidrops fetalis.
Klasifikasi Klinis
1.Plasenta previa totalis : seluruh ostium uteri intemum ter-
tutup oleh plasenta.
2.Plasenta previa lateralis/parsialis : sebagian ostium uteri
intemum tertutup oleh plasenta.
3.Plasenta previa marginalia : pinggir bawah plasenta berada
tepat pada pinggir ostium uteri intern urn.
Insidens
Satu di antara 125 persalinan terdaftaran (0,8%) di RSCM
Jakarta pada tahun 1971 - 1975, sedangkan di RS Dr. Pirngadi
Medan 2,64% atau 1 diantara 38 persalinan.
Gejala Klinis
1)Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan tanpa
sebab, tanpa rasa nyeri dan biasanya berulang (painless, cause-
less, recurrent bleeding), darahnya berwarna merah segar.
2)Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai
kelainan letak janin.
3)Perdarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak
dan tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya,
sehingga pasien sempat dikirim ke rumah sakit. Tetapi per-
darahan berikutnya (recurrent bleeding) biasanya lebih banyak.
4)Janin biasanya masih baik.

Diagnosis
1)Gejala klinis
2)Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
3)Periksa dalam di atas meja operasi; infus atau transfusi darah
telah dipasang (double set up) :
a)Inspekulo (pemeriksaan dengaqn sepkillum)
b)Meraba forniks, mulai dari forniks posterior, apa ada ter-
aba tahanan lunak (ban talan) an tara bagian terdepan janin dengan
jari kita.
c)Jan dimasukkan hati-hati kedalam ostium uteri internum
(intraservikal) untuk meraba adanya jaringan plasenta.
Pananganan
Semua pasien dengan perdarahan pervaginam pada ke-
hamilan trimester ke tiga, dirawat di rumah sakit tanpa periksa
dalam (toucher vagina). Bila pasien dalam keadaan syok karena
perdarahan yang banyak, hams segera diperbaikan keadaan
umumnya dengan pemberian infus atau transfusi darah.
Selanjutnya penanganan plasenta previa tergantung ke-
pada :
- keadaan umum pasien, kadar Hb
- jumlah perdarahan yang terjadi
- umur kehamilan/taksiran BB janin
- jenis plasenta previa
- paritas dan kemajuan persalinan.
1.Penanganan Ekspektatif
Kriteria :
-Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
-Perdarahan sedikit
-Belum ada tanda-tanda persalinan
-Keadaan umum pasien baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih
Rencana penanganan :
- Istirahat baring mutlak
- Infus Dextrose 5% dan elektrolit
- Spasmolitik, tokolitik, plasentotropik, roboransia
- Periksa Hb, HCT, COT, golongan darah
Pemeriksaan USG
Awasi perdarahan terus menerus, tekanan darah (tensi),
nadi dan denyut jantung janin
- Apabila ada tanda-tanda plasenta previa, tergantung ke-
adaan, pasien dirawat sampai kehamilan 37 minggu, selanjutnya
penanganan secara aktif.
2.Penanganan Aktif :
Kriteria :
- Umur kehamilan (masa gestasi) >37 minggu, BB janin >
2500 gram
Perdarahan banyak, 500 ml atau lebih
Ada tanda-tanda persalinan
- Keadaan umum pasien tidak baik, ibu anemik, Hb < 8%.
Untuk menentukan tindakan selanjutnya, SC atau partus
pervaginam, dilakukan pemeriksaan dalam (VT) di kamarbedah,
infus/tranfusi darah sudah dipasang. Umumnya dilakukan SC.
Partus pervaginam dilakukan pads plasenta previa marginalis
dan enak sudah meninggal. Tetapi bila perdarahan banyak,
segera SC.
Tindakan versi Braxton Hicks dengan pemberat atau pe-
masangan cunam Willet-Gausz dengan pemberat untuk meng-
hentikan perdarahan (kompresi atau tamponade bokong dan
kepala janin terbadap plasenta) hanya dilakukan pads keadaan
darurat, anak masih kecil atau sudah mati, dan tidak ada fasilitas
untuk melakukan operasi.
Komplikasi
1.Perdarahan dan syok
2.Infeksi
3.Laserasi serviks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar